1. Definisi Desensitisasi Sistematis
Desensitisasi sistematis merupakan teknik relaksasi yang di gunakan untuk menghapus perilaku yang diperkuat secara negatif biasanya berupa kecemasan, dan ia menyertai respon yang berlawanan dengan perilaku yang akan dihilangkan. Dengan pengkondisian klasik, respon-respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahap.
Pada tahun 1950 an, seorang peneliti bernama Wolpe mengembangkan program pengobatan untuk kegelisahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip counter conditioning. Wolpe menemukan bahwa gejala-gejala kecemasan dapat dikurangi ketika rangsangan ke kecemasan disajikan dalam urutan yang bergradasi dan sistematis dipasangkan dengan respon relaksasi. Maka proses timbal balik inhibisi tersebut kemudiaan disebut desensitisasi sistematis.
Penelitiaan telah menunjukkan bahwa desensitisasi dapat efektif untuk phobia dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Desensitisasi sistematis lebih efektif untuk spesifik phobia dari pada gangguan yang melibatkan kecemasan yang mengambang, seperti fobia sosial atau agora phobia.
- Efektivitas desensitisasi sistematis tampaknya tergantung pada intensitas kecemasan klien, durasi kecemasan klien, atau pada apakah kecemasan diakuisisi tiba-tiba atau secara bertahap.
- Beberapa bukti menunjukkan bahwa desensitisasi sistematis mungkin efektif dalam menangani kekhawatiran yang bisa bertahan hidup evolusioner yang mendasari komponen seperti takut gelap, takut ketinggian, atau takut pada hewan seperti dalam mengobati fobia yang telah diperoleh dari pengalaman pribadinya.
2. Prosedur Administrasi
Ada tiga langkah dalam prosedur pengadminstrasian diri desensitisasi sistematis:
- Relaksasi
- Membangung hierarki suatu kegelisahan
- Memasangkan relaksasi dengan situasi yang digambarkan dalam Hierarki kecemasan anda.
3. Model/Contoh Penyajian Desensitisasi Sistematis
Contoh penyajian Desensitisasi sistematis.
Yang harus klien lakukan pertama-tama yakni klien harus membangun Hirarki atau tingkatan ketakutan, kita ambil contoh saja ketakutan untuk terbang (ketakutan berada di tempat yang tinggi). Klien diminta untuk membuat tingkatan yang berisi situasi atau adegan-adegan yang melibatkan beberapa aspek yang berkaitan dengan proses penerbangan. Situasi itu kemungkinan besar adalah situasi yang telah benar-benar klien alami. Klien harus menjelaskan item pada hierarki kecemasannya secara cukup rinci.
Klien harus mencoba untuk membuat sekitar 16 atau 17 situasi dari awal. Kebanyakan orang cenderung untuk membuang beberapa item dalam proses penyortiran.
Berikut ini adalah contoh hirarki untuk membantu anda mengembangkan tingkatan hierarki anda sendiri. Itemnya harus lengkap dan rinci.
- Packing barang
- Membuat reservasi
- Mengemudi ke bandara
- Menyadari bahwa anda harus membaut penerbangan
- Memeriksa
- Boarding pesawat
- Menunggu boarding
- Meluncur
- In-layanan penerbangan
- Bergerak di kabin
- Mendaki ke ketinggian jelajah
- Descending
- Menunggu keberangkatan
- Landas
- Landing turbelensi
4. Tujuan Desensitisasi Sistematis
Tujuan menyeluruh dari desensitisasi sistematis adalah untuk mengurangi kemampuan situasi tertentu yang menimbulkan kecemasan. Klien akan mencapai hal ini dengan menghadapi setiap item dari hierarki kecemasan klien saat klien berada dalam keadaan relaksasi mendalam.
5. Sesi Desensitisasi Sistematis
Tidak boleh lebih dari 30 menit, kemajuan klien tergantung pada beberapa kali dalam seminggu klien berlatih. Jadwal dua sesi per hari, setiap hari akan lebih ambisius dari pada kebanyakan orang akan berusaha.
Your systematic desensitization sessions should not exceed 30 minutes.Sesi Nomor item
1 1-3
2 3-5
3 5-7Also, you should not attempt to desensitize yourself to more than three of your anxiety hierarchy items per sessionClearly, your progress will depend on how many times a week you practice.
4 7-9
5 9-11
6 11-13
7 13-15 dst.
Jika klien menggunakan jadwal dua sesi per minggu, klien akan menyelesaikan rencana desensitisasi sekitar 3 ½ minggu. Menggunakan jadwal lima sesi per minggu, klien akan menyelesaikan rencana desensitisasi sekitar 1 ½ minggu.
(jangan lupa, akhiri setiap sesi dengan beberapa menit relaksasi)
6. Masalah-Masalah Yang Mungkin Muncul Dalam Disensitisasi Sistematis
Dalam penyajian desensitisasi sistematis, masalah-masalah yang kemungkinan untuk muncul yakni:
- Klien mungkin tidak mengalami kecemasan pada persentasi dari item
- Klien mungkin tidak dapat menurunkan tingginya tingkat kecemasan bahkan setelah beberapa sirklus.
Beberapa penyebab dan solusi yang disajikan di bawah ini:
1. Soal 1
Sedikit atau tidak adanya kecemasan yang dihasilkan pada siklus pertama atau kedua dari hirarki kegelisahan item
Some causes and solutions are presented beloCAUSE PENYEBAB | SOLUTION SOLUSI |
The situation is not being imagined vividly enough. Situasinya tidak dibayangkan cukup jelas. | Describe the situation in greater detail. – Menggambarkan situasi secara lebih rinci.
or atau
Imagine the scene for a longer period of time. – Bayangkan adegan untuk jangka waktu lebih lama. |
The situation induces a lower level of anxiety than a previous item. Situasi menginduksi tingkat yang lebih rendah kecemasan dari item sebelumnya. | -Describe the situation in greater detail. Menggambarkan situasi secara lebih rinci.
or atau
Eliminate this item. – Menghilangkan item ini. |
2. Soal 2
Tingkat tinggi kecemasan tetap ada setelah berbagai siklusA high level of anxiety persists after numerous cycles.
CAUSE PENYEBAB | SOLUTION SOLUSI |
The situation has not been placed in the appropriate order in your hierarchy. Situasi belum ditempatkan dalam urutan yang sesuai hierarki klien. | - Develop a new item to be placed before this item.—- jk[k[Mengembangkan item baru untuk ditempatkan sebelum item ini.
or atau
- Place this item later in your hierarchy. Tempatkan item ini kemudian dalam hierarki Anda.
|
The situation is so embellished that it contains elements of scenes later in your hierarchy. Situasi begitu menghiasi yang mengandung unsur-unsur adegan nanti dalam hierarki klien. | Rewrite the description of this item. Menulis ulang deskripsi dari produk ini. |
You are focusing on a scene too long for the intensity of anxiety it has the power to produce. Klien berfokus pada adegan terlalu lama untuk intensitas kecemasan yang memiliki kekuatan untuk menghasilkan. | - Decrease the amount of time imagining the scene. Mengurangi jumlah waktu membayangkan adegan.
or atau
- Rewrite the item to break it into two new items. Menulis ulang item untuk mematahkannya menjadi dua item baru. |
7. Membuat Card Intruksi (bila perlu)
CARD CARD | Abbreviated Instructions Instruksi |
1 1 | Relax. Tenang. |
2 2 | Read the anxiety situation. Membaca situasi kecemasan. |
3 3 | Imagine the situation for a tolerable time. Bayangkan situasi waktu yang dapat ditolerir. |
4 4 | Stop. Berhenti.
Determine your anxiety level. Menentukan tingkat kecemasan Anda.
Re-establish relaxation. Membangun kembali relaksasi. |
5 5 | Re-read the anxiety situation. Membaca kembali situasi kecemasan.
Imagine the situation for a tolerable time. Bayangkan situasi waktu yang dapat ditolerir. |
6 6 | Stop. Berhenti.
Determine your anxiety level. Menentukan tingkat kecemasan Anda.
If anxiety is present, return to Card 2. Jika kecemasan hadir, kembali ke Kartu 2.
If no anxiety, go to Card 7. Jika tidak ada kecemasan, pergi ke Kartu 7. |
7 7 | Next item. Item berikutnya.
Return to Card 1. Kembali ke Kartu 1. |